Sabtu, 21 September 2013

Kuda Hitam NASAFOR Diponegoro Menyabet Dua Medali PIMNAS Ke-26 Lombok

Pengalaman PIMANS ke-26 yang sangat menarik dan menyenangkan, setelah disambut oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan saat pembukaan PIMNAS. Kami satu tim yang bernama Tim NAS tidak menyangka PIMNAS semeriah ini. Tim NAS disini bukan merupakan kontingen Indonesia untuk membela Indonesia dalam bermain bola, tetapi Tim NAS merupakan Tim Nano Auto Scanning yang membela Undip pada PIMNAS ke-26. Kami sangat senang setelah mendapatkan pengumuman bahwa Tim NAS mendapatkan dua buah medali yaitu medali Emas dan medali Perak. Bukan perkara mudah untuk menyabet medali saat PIMNAS mengingat jarang sekali mahasiswa Undip pada khususnya mampu menyabet dua medali sekaligus.
Pesaing terberat Tim NAS dari ITS mengingatdi ITS kencangnya dukungan dari birokrasi untuk pengembangan PKM. Pendanaan dari Dikti yang cukup telat sedangkan dana pinjaman dari universitas yang cukup untuk beli pulsa saja membuat Tim NAS pusing untuk mendapatkan pinjaman dana. Akhirnya Tim NAS mendapatkan dana dari pinjaman orang tua masing-masing. Pinjaman dana dari orang tua membuat tanggung jawab kami sebagai anak cukup besar untuk mengukir prestasi sehingga dana pinjaman orang tua pun tidak akan disia-siakan. Tidak mudah mengembangkan teknologi yang mampu bersaing di kancah nasional mengingat minimnya anggaran dana dan juga dukungan laboratorium sehingga kami sadar betul kekurangan tersebut dengan sebuah solusi. Solusi tersebut adalah membuat mini lab yang ada disalah satu kost personil Tim NAS.
Mini lab yang memenuhi standar nasional dan berprestasi nasional. Lab kami memiliki beberapa peralatan yang penting seperti peralatan kimia, fisika, elektro, mesin dan instrumentasi. Lab yang dikatakan lab terpadu ini, kami dari Tim NAS membuat dua PKM dan salah satunya menjadi juara PIMNAS. Kami dari Tim NAS berkomitmen untuk kuliah S-2, oleh karena itu prestasi menjadi harga mati untuk bisa meraih cita-cita tersebut. Setiap selesai kuliah kami lebur hingga malam untuk melakukan penelitian dan inovasi teknologi yang berupa PKM ataupun non PKM. Tujuannya adalah agar terciptanya SDM yang unggul dan juga berdaya saing nasional. Kami dari Tim NAS  berencana untuk menjejakan kaki yang lebih tinggi lagi di kancah internasional. Dalam mewujudkan impian itu maka perlu perjuangan yang lebih keras lagi dan pengorbanan lebih dalam.Pesan Tim NAS untuk mahasiswa Undip agar terus mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional.


Foto sambutan Bapak Rektor &  PRIII UNDIP 

Kami dari Tim NAS yang beranggotakan 3 personil diantaranya Andri Wibowo (Teknik Elektro) biasa dipanggil Pepeng ( kepala biro technopreneur NASAFOR), Glar Donia Deni (Kimia Murni) biasa dipanggil Doni (kepala divisi nano material NASAFOR) , Kasto Wijoyo Teguh Guntoro (D-3 Insel) biasa dipanggil Gunpay(dewan konsultan NASAFOR & vice President Director Nano World Indonesia). Susunan formasi ini didapat cukup lama bahkan jauh sebelum penyusunan proposal PKM. Kami pertma kali riset membuat auto scanning 1 dimensi yang dihubungkan langsung ke komputer. Selain itu kami juga melakukan penelitian nano-kitosan dari cangkang kepiting yang sekarang menjadi salah satu PKM personil Tim NAS. Agenda penelitian ini memang sudah dicanangkan biro Technopreneur NASAFOR Undip. NASAFOR merupakan organisasi nano yang baru dibentuk tanggal 12 November 2011. Selain juara PIMANAS dari NASAFOR banyak juga menyabet juara dari institusi bergengsi yang lain diantaranya juara 2 Technopreneur Kemristek, juara 3 RAMP-IPB, Internasional Converence di Prancis, konfrensi nasional ITB (best inovation), juara 2 Hi-Great Universitas Brawijaya, juara 1 ICEF IPB, juara 2 Greenovation Undip, juara 2 EIA Undip, dsb.
Seminggu sebelum acara PIMNAS dimulai Tim NAS beserta tim yang lolos PIMNAS sebagai kontingen Undip menuju PIMNAS di karantina selama 3 hari di Salip Putih, Salatiga. Disana Laskar Diponegoro julukan kontingen Undip untuk PIMNAS digodog hingga matang dan siap untuk PIMNAS. Selama karantina Tim NAS dinilai kurang layak untuk mengikuti kegiatan PIMNAS karena poster dan presentasi dinilai belum siap. Kami dari Tim NAS mendapatkan julukan “KUDA HITAM” dari Pak Kusyogo saat karantina. Julukan itu yang membuat kami semakin bersemangat untuk menyambut PIMNAS dengan pikiran yang cerah.  Namum kesiapan tim ini dibuktikan ketika PIMNAS di Lombok, tim ini mampu menyabet dua buah medali yaitu medali emas dari kategori poster dan medali perak dari kategori presentasi. Ternyata penilaian yang diutarakan selama karantina telah dibantah lewat prestasi yang ditunjukan Tim NAS selama kegiatan PIMANAS ke-26 di Lombok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar