Rabu, 19 Juni 2013

15 Juni 2013-RoadShow Nanotech and MoU Nasafor dengan Farmasea Undip

 
MoU antara NASAFOR dan FARMASEA, bukti nyata terlahirnya generasi SINERGI Undip melalui riset berbasis Nanotechnology


ketua Nasafor dan ketua Farmasea menjalin kerjasama dengan saling mengirimkan delegasi untuk eksekusi ide riset berbais nanotechnology


Ketua Farmasea, bung Ical menyambut hangat Roadshow Nasafor dan pengenalan Nanotech dibidang farma-sea 

 
bung ryan(Farmasea), sedang mempresentasikan riset dibidang obat-obatan yang berasal dari laut yg dikaji secara continue oleh Farmasea UNDIP

 
Glar Doni, pemateri dari Nasafor Undip mengenai pengenalan nanotechnology dibidang farma-sea

  
Suasana hangat dibasecamp FARMASEA, selaku tuan rumah RoadShow Nanotech Nasafor, 15 Juni 2013 

Senin, 17 Juni 2013

NANOCAMP NASAFOR

Minggu, 16 Juni 2013 kemarin Nasafor mengadakan kegiatan Nanocamp yang merupakan sebuah kegiatan upgrading khusus untuk para SDM Nasafor dan para mahasiswa yang ingin bergabung dalam organisasi nasafor undip ini. Acara ini berisikan kegiatan pendalaman mengenai pengenalan nano science dan nano  teknologi bagi kehidupan sekarang, observasi nano di alam, presentasi dan juga games-games yang menarik, tentunya yang mampu meningkatkan team work yang bagus antar SDM Nasafor baik yang lama maupun yang baru bergabung. Nanocamp dilaksanakan di tempat hutan wisata Tinjomoyo  yang merupakan hutan konservasi di Semarang yang sangat menarik untuk di kunjungi. Nanocamp tidak hanya dihadiri oleh staff dan kepala devisi/biro, tetapi dewan konsultanpun turut meramaikan acara tersebut.
Semoga dari event ini para anggota dari Nasafor undip maupun yang baru bergabung dapat meningkatkan semangat dalam mempelajari dan mempraktekkan ilmu yang sudah didapat.
Berikut foto-foto Narsis Kita :









Rabu, 12 Juni 2013

SDM Nano Sains Forum (NASAFOR) UNDIP Kembangkan “Batako Puzzle Multifungsi ( Tahan Gempa, Peredam Suara, Anti Bakteri dan Absorbsi Gas CO – CO2 ) Berbasis Nanotechnology dari Jerami dan Sekam Padi Sebagai Investasi Keberlanjutan Swasembada Limbah Pertanian di Kab. Bantul, Yogyakarta”

 
 Batako Puzzle Multifungsi ( Tahan Gempa, Peredam Suara, Anti Bakteri dan Absorbsi Gas CO – CO2 ) Berbasis Nanotechnology adalah Produk inovasi bahan bangunan generasi ketiga hasil dari eksplorasi penelitian yang di inisiasi berawal dari banyaknya potensi limbah pertanian jerami dan sekam padi yang di buang setiap waktu akibat kurangnya pemberdayaan masyarakat khususnya petani di karenakan kurangnya ilmu serta wawasan untuk mendukung pengembangan dalam hal permanfaatan limbah pertanian jerami dan sekam padi secara keberlanjutan. Pengembangan ide penelitian pertama yaitu “Pemanfaatan Limbah Jerami dan Sekam Padi Sebagai Material Organik  untuk Aplikasi Peredam Suara Ultrasonik Berbasis Nanotechnology”. Kelemahan dari ide pertama yaitu di karenakan tidak ada antisipasi material pencegah proses dekomposisi pelapukan akibat kontak langsung dengan air hujan di luar itu yang mengakibatkan pembusukan pada jerami dan sekam padi lebih cepat dari yang di perhitungkan sebelumnya. Pengembangan ide penelitian kedua yaitu “Pemanfaatan Limbah Jerami dan Sekam Padi Sebagai Material Organik Hybrid Nano Silika untuk Aplikasi Partisi Dinding Peredam Suara Anti Bakteri”. Namun kelemahan dari ide yang kedua yaitu kurangnya bentuk interlocking seperti puzzle yang mengakibatkan material bahan bangunan batako jerami masih sangat rapuh ketika terjadi guncangan hebat dari getaran gempa gaya horisontal, vertikal maupun lateral. Lalu selain itu kelemahan berikutnya di karenakan material bahan bangunan batako bagian dari salah satu properties yang vital maka perlu pengembangan desain yang mampu menyerap polutan dari emisi gas buang yang di timbulkan dari asap kendaraan transportasi contohnya polutan berbahaya gas CO, CO2, dan Hidrokarbon. Setelah itu muncul pengembangan ide penelitian ketiga yang sudah kami lakukan secara independent mengenai “Batako Puzzle Multifungsi ( Tahan Gempa, Peredam Suara, Anti Bakteri dan Absorbsi Gas CO – CO2 ) Berbasis Nanotechnology. Pada hal ini pengembangan Batako Puzzle Multifungsi setidaknya mampu mengatasi permasalahan yang ada dari konstruksi dinding tahan gempa, peredam suara, anti bakteri sekaligus absorbsi gas CO – CO2 yang ada di lingkungan sekitar bangunan dan asap kendaraan transportasi.
Berikut Lampiran Dokumentasi Proses Pembuatan Prototipe, Data Pengujian dan Penghargaan Juara Favorit di Ajang UNY – National Innovation Technology 2013

Proses Pembuatan Prototype Alat Pengawetan Ikan Hybrid Serat Partisi Jerami dan Nano Edible Film dari Limbah Jerami dan Sekam Padi (3)          Proses Pembuatan Prototype Alat Pengawetan Ikan Hybrid Serat Partisi Jerami dan Nano Edible Film dari Limbah Jerami dan Sekam Padi

Proses Pembuatan Prototype Alat Pengawetan Ikan Hybrid Serat Partisi Jerami dan Nano Edible Film dari Limbah Jerami dan Sekam Padi (2)      Proses Pembuatan Prototype Alat Pengawetan Ikan Hybrid Serat Partisi Jerami dan Nano Edible Film dari Limbah Jerami dan Sekam Padi (1)

UNY - National Technology 2013 (7)          UNY - National Technology 2013 (6) UNY - National Technology 2013 (2) UNY - National Technology 2013 (4) UNY - National Technology 2013 (5)   UNY - National Technology 2013 (8)
UNY - National Technology 2013                         UNY - National Technology 2013 (1)

Kamis, 06 Juni 2013

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Semen jadi 'Besi'

detail berita 
Peneliti temukan formula untuk mengubah semen jadi besi (Foto: BBC)
CALIFORNIA - Ilmuwan menemukan formula untuk mengubah semen menjadi besi cair. Cara ini memungkinkan semen menjadi semi-konduktor dan membuka peluang untuk penggunaan perangkat elektronik.

Dilansir Sciencedaily, Selasa (28/5/2013), penggunaan perangkat elektronik konsumen ini bisa dimanfaatkan untuk bahan film tipis, pelapis pelindung serta chip komputer. "Material baru ini bisa digunakan untuk banyak aplikasi," ungkap Chris Benmore, Department of Energy's (DOE) Argonne National Laboratory Amerika Serikat.

Lebih lanjut ia mengatakan, formula baru ini bisa digunakan sebagai resistor film tipis untuk display kristal cair. Kristal cair ini umumnya digunakan untuk monitor komputer panel datar yang dipakai saat ini.

Perubahan ini menunjukkan cara yang unik untuk membuat bahan logam-kaca, yang memiliki atribut positif termasuk lebih tahan terhadap karat ketimbang logam tradisional. Selain itu, kerapuhan juga dapat dikurangi serta kemudahan dalam pengolahan dan pencetakan.

Sebelumnya, hanya logam yang mampu untuk bertransisi ke bentuk kaca-logam. Semen ini menggunakan proses yang dinamakan perangkat elektron.

"Fenomena menjebak elektron dan mengubah semen cair ke logam cair ditemukan baru-baru ini, namun tidak dapat dijelaskan secara rinci. Kini, kami tahu kondisi yang diperlukan untuk menciptakan elektron yang terperangkap dalam material. Kami bisa mengembangkan dan menguji material lain untuk menemukan apakah kami dapat membuat mereka menghantarkan listrik dengan cara ini," jelasnya. (fmh)

http://techno.okezone.com/read/2013/05/28/56/814041/ilmuwan-temukan-cara-ubah-semen-jadi-besi 

UNDIP BISA BERBICARA DI KOMPETISI NASIONAL HI-GREAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA



1/6/2013-Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro lagi-lagi berhasil membawa pulang trophi Runner Up di ajang kompetisi bergengsi tahunan HI-GREAT 2013 yang diadakan oleh FTP Universitas Brawijaya Malang. Walaupun hanya meraih juara 2 dengan selisih point 0, 35 dari sang juara yang berasal dari tuan rumah. Adapun rincian total point sebagai berikut:
Juara 1 yang dimotori oleh Muhammad Nur Sigit angkatan 2010 dari Universitas Brawijaya dengan point 752, 6; Juara 2 yang dimotori oleh Savitri Rachmawati angkatan 2012 dari Universitas Diponegoro dengan point 752, 25; dan Juara 3 yang dimotori oleh Galih Dwi angkatan 2010 dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan terpaut total point dukup jauh yaitu 740,9.
Dinar Andaru Mukti (2012 FKM UNDIP) dan Diah Apriliani Amaliah (2011 Kimia FSM UNDIP) yang tergabung dalam tim delegasi UNDIP, walaupun dalam ajang kompetisi personil tim ini termasuk ke dalam angkatan paling muda, namun mereka tak gentar menghadapi kompetitor dari ITS, UGM, IPB, UNY, dan juga tuan rumah UB. Dari ratusan peserta yang tersebar di 20 perguruan tinggi se-Indonesia yang mengirim abstrak, dijaring 62 peserta lolos abstrak untuk selanjutnya mengikuti tahap penilaian karya tulis ilmiah. Dari seleksi tahap dua dipilih 10 finalis terbaik berdasarkan hasil penilaian tim reviewer. Ke sepuluh finalis tersebut kemudian diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dan membawa produk untuk expo.
Pernahkah anda berpikir tentang sekam padi yang diaplikasikan pada produk sabun antiseptik? Waw…kok bisa ya? Tentu saja bisa. Pernahkah pula anda mendengar isu-isu tentang berkembangnya teknologi nano di seluruh penjuru dunia? Ya…inilah dasar dari munculnya gagasan kreatif tersebut. Ketiga mahasiswa lintas jurusan ini mencoba membuat sebuah inovasi yang mengusung tema Go Green. Mereka mencoba masuk ke dalam ranah agroindustry dengan mengalihfungsikan limbah sekam padi dan tanaman yodium (Jatropha multifida Linn.).
“Dalam metode penelitian ini, teknologi nanolah yang menyulap limbah sekam padi menjadi serbuk yang memiliki aktifitas terhadap serangan mikroorganisme patogen. Namun produk ini masih perlu pengembangan lebih lanjut untuk menembus pangsa pasar di ranah nasional”, ujar salah satu tim delegasi UNDIP saat diwawancarai Senin (3/6/2013) lalu.
Pada kesempatan yang sama anggota lain tim ini menuturkan bahwa, “Terwujudnya karya tulis ilmiah ini memang tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras untuk memperjuangkan sebuah ide yang bisa dikatakan “gila” sampai bisa terealisasikan menjadi sebuah produk generasi satu. Semangat kami tak kan pernah padam, apalagi ditambah dukungan dari dosen pembimbing kami tercinta, Bapak Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes. Beliau pernah mengatakan bahwa trophy, piagam, uang, itu bukanlah sebuah tujuan yang harus kamu capai, yang terpenting adalah proses, lakukan proses itu dengan totalitas hingga kamu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Ucapan terima kasih kami kepada beliau untuk bimbingan moril dan materiil selama ini. Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada Nano Sains Forum (organisasi nanoteknologi eksternal kampus di UNDIP) dan Nano World Indonesia (organisasi nanoteknologi tingkat nasional) yang telah membimbing kami selama proses penelitian teknologi nano”.
“Cukup buktikan dengan kualitas dan kredibilitas dalam kompetisi, mental semua orang yang sesungguhnya akan teruji dalam sebuah kompetisi. Jadi, keep calm dan buktikan bahwa kita memang pantas bersaing di kancah nasional maupun internasional”, ujar Imam Pesuwaryantoro (Teknil Sipil UNDIP 2010) sang peraih 4 kali trophy juara nasional sekaligus Ketua Nasafor UNDIP. Dan selaku Vice Director Nano World Indonesia, Kasto Wijoyo Teguh Guntoro (D3 Instrumentasi dan Elektronika UNDIP 2010) mengatakan, “Banyak orang mengira bahwa menanokan sebuah material itu susah, tetapi tidak berlaku pada kami di Organisasi Teknologi Nano khususnya di Indonesia. Bersama nanoteknologi mari kita tingkatkan teknologi nasional”. Sebagai penutup, ketua tim delagasi kompetisi HI-GREAT dari UNDIP berpesan untuk terus tingkatkan kreatifitas melalui karya. Yakinkan bisa, maka anda pasti bisa. Do more creative with tiny materials and catch your dream. (by:VeeVee).




Rabu, 05 Juni 2013

AKHIRNYA UNDIP BISA BERBICARA DI KOMPETISI NASIONAL
HI-GREAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1/6/2013-Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro lagi-lagi berhasil membawa pulang trophi Runner Up di ajang kompetisi bergengsi tahunan HI-GREAT 2013 yang diadakan oleh FTP Universitas Brawijaya Malang. Walaupun hanya meraih juara 2 dengan selisih point 0, 35 dari sang juara yang berasal dari tuan rumah. Adapun rincian total point sebagai berikut:
Juara 1 yang dimotori oleh Muhammad Nur Sigit angkatan 2010 dari Universitas Brawijaya dengan point 752, 6; Juara 2 yang dimotori oleh Savitri Rachmawati angkatan 2012 dari Universitas Diponegoro dengan point 752, 25; dan Juara 3 yang dimotori oleh Galih Dwi angkatan 2010 dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan terpaut total point dukup jauh yaitu 740,9.
Dinar Andaru Mukti (2012 FKM UNDIP) dan Diah Apriliani Amaliah (2011 Kimia FSM UNDIP) yang tergabung dalam tim delegasi UNDIP, walaupun dalam ajang kompetisi personil tim ini termasuk ke dalam angkatan paling muda, namun mereka tak gentar menghadapi kompetitor dari ITS, UGM, IPB, UNY, dan juga tuan rumah UB. Dari ratusan peserta yang tersebar di 20 perguruan tinggi se-Indonesia yang mengirim abstrak, dijaring 62 peserta lolos abstrak untuk selanjutnya mengikuti tahap penilaian karya tulis ilmiah. Dari seleksi tahap dua dipilih 10 finalis terbaik berdasarkan hasil penilaian tim reviewer. Ke sepuluh finalis tersebut kemudian diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dan membawa produk untuk expo.
Pernahkah anda berpikir tentang sekam padi yang diaplikasikan pada produk sabun antiseptik? Waw…kok bisa ya? Tentu saja bisa. Pernahkah pula anda mendengar isu-isu tentang berkembangnya teknologi nano di seluruh penjuru dunia? Ya…inilah dasar dari munculnya gagasan kreatif tersebut. Ketiga mahasiswa lintas jurusan ini mencoba membuat sebuah inovasi yang mengusung tema Go Green. Mereka mencoba masuk ke dalam ranah agroindustry dengan mengalihfungsikan limbah sekam padi dan tanaman yodium (Jatropha multifida Linn.).
“Dalam metode penelitian ini, teknologi nanolah yang menyulap limbah sekam padi menjadi serbuk yang memiliki aktifitas terhadap serangan mikroorganisme patogen. Namun produk ini masih perlu pengembangan lebih lanjut untuk menembus pangsa pasar di ranah nasional”, ujar salah satu tim delegasi UNDIP saat diwawancarai Senin (3/6/2013) lalu.
Pada kesempatan yang sama anggota lain tim ini menuturkan bahwa, “Terwujudnya karya tulis ilmiah ini memang tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras untuk memperjuangkan sebuah ide yang bisa dikatakan “gila” sampai bisa terealisasikan menjadi sebuah produk generasi satu. Semangat kami tak kan pernah padam, apalagi ditambah dukungan dari dosen pembimbing kami tercinta, Bapak Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes. Beliau pernah mengatakan bahwa trophy, piagam, uang, itu bukanlah sebuah tujuan yang harus kamu capai, yang terpenting adalah proses, lakukan proses itu dengan totalitas hingga kamu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Ucapan terima kasih kami kepada beliau untuk bimbingan moril dan materiil selama ini. Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada Nano Sains Forum (organisasi nanoteknologi eksternal kampus di UNDIP) dan Nano World Indonesia (organisasi nanoteknologi tingkat nasional) yang telah membimbing kami selama proses penelitian teknologi nano”.
“Cukup buktikan dengan kualitas dan kredibilitas dalam kompetisi, mental semua orang yang sesungguhnya akan teruji dalam sebuah kompetisi. Jadi, keep calm dan buktikan bahwa kita memang pantas bersaing di kancah nasional maupun internasional”, ujar Imam Pesuwaryantoro (Teknil Sipil UNDIP 2010) sang peraih 4 kali trophy juara nasional sekaligus Ketua Nasafor UNDIP. Dan selaku Vice Director Nano World Indonesia, Kasto Wijoyo Teguh Guntoro (D3 Instrumentasi dan Elektronika UNDIP 2010) mengatakan, “Banyak orang mengira bahwa menanokan sebuah material itu susah, tetapi tidak berlaku pada kami di Organisasi Teknologi Nano khususnya di Indonesia. Bersama nanoteknologi mari kita tingkatkan teknologi nasional”. Sebagai penutup, ketua tim delagasi kompetisi HI-GREAT dari UNDIP berpesan untuk terus tingkatkan kreatifitas melalui karya. Yakinkan bisa, maka anda pasti bisa. Do more creative with tiny materials and catch your dream. (by:VeeVee).