1/6/2013-Tiga mahasiswa Universitas
Diponegoro lagi-lagi berhasil membawa pulang trophi Runner Up di ajang
kompetisi bergengsi tahunan HI-GREAT 2013 yang diadakan oleh FTP Universitas
Brawijaya Malang. Walaupun hanya meraih juara 2 dengan selisih point 0, 35 dari
sang juara yang berasal dari tuan rumah. Adapun rincian total point sebagai
berikut:
Juara 1 yang dimotori oleh Muhammad
Nur Sigit angkatan 2010 dari Universitas Brawijaya dengan point 752, 6; Juara 2
yang dimotori oleh Savitri Rachmawati angkatan 2012 dari Universitas Diponegoro
dengan point 752, 25; dan Juara 3 yang dimotori oleh Galih Dwi angkatan 2010
dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan terpaut total point dukup jauh yaitu
740,9.
Dinar Andaru
Mukti (2012 FKM UNDIP) dan Diah Apriliani Amaliah (2011 Kimia FSM UNDIP) yang
tergabung dalam tim delegasi UNDIP, walaupun dalam ajang kompetisi personil tim
ini termasuk ke dalam angkatan paling muda, namun mereka tak gentar menghadapi
kompetitor dari ITS, UGM, IPB, UNY, dan juga tuan rumah UB. Dari ratusan
peserta yang tersebar di 20 perguruan tinggi se-Indonesia yang mengirim
abstrak, dijaring 62 peserta lolos abstrak untuk selanjutnya mengikuti tahap
penilaian karya tulis ilmiah. Dari seleksi tahap dua dipilih 10 finalis terbaik
berdasarkan hasil penilaian tim reviewer. Ke sepuluh finalis tersebut kemudian
diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dan membawa
produk untuk expo.
Pernahkah anda berpikir
tentang sekam padi yang diaplikasikan pada produk sabun antiseptik? Waw…kok
bisa ya? Tentu saja bisa. Pernahkah pula anda mendengar isu-isu tentang
berkembangnya teknologi nano di seluruh penjuru dunia? Ya…inilah dasar dari
munculnya gagasan kreatif tersebut. Ketiga mahasiswa lintas jurusan ini mencoba
membuat sebuah inovasi yang mengusung tema Go Green. Mereka mencoba masuk ke
dalam ranah agroindustry dengan
mengalihfungsikan limbah sekam padi dan tanaman yodium (Jatropha multifida Linn.).
“Dalam metode penelitian ini,
teknologi nanolah yang menyulap limbah sekam padi menjadi serbuk yang memiliki
aktifitas terhadap serangan mikroorganisme patogen. Namun produk ini masih
perlu pengembangan lebih lanjut untuk menembus pangsa pasar di ranah nasional”,
ujar salah satu tim delegasi UNDIP saat diwawancarai Senin (3/6/2013) lalu.
Pada kesempatan yang sama anggota
lain tim ini menuturkan bahwa, “Terwujudnya karya tulis ilmiah ini memang
tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras untuk memperjuangkan sebuah
ide yang bisa dikatakan “gila” sampai bisa terealisasikan menjadi sebuah produk
generasi satu. Semangat kami tak kan pernah padam, apalagi ditambah dukungan
dari dosen pembimbing kami tercinta, Bapak Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes. Beliau
pernah mengatakan bahwa trophy, piagam, uang, itu bukanlah sebuah tujuan yang
harus kamu capai, yang terpenting adalah proses, lakukan proses itu dengan
totalitas hingga kamu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Ucapan terima kasih
kami kepada beliau untuk bimbingan moril dan materiil selama ini. Tidak lupa
kami juga berterima kasih kepada Nano Sains Forum (organisasi nanoteknologi
eksternal kampus di UNDIP) dan Nano World Indonesia (organisasi nanoteknologi
tingkat nasional) yang telah membimbing kami selama proses penelitian teknologi
nano”.
“Cukup buktikan
dengan kualitas dan kredibilitas dalam kompetisi, mental semua orang yang
sesungguhnya akan teruji dalam sebuah kompetisi. Jadi, keep calm dan buktikan bahwa kita memang pantas bersaing di kancah
nasional maupun internasional”, ujar Imam Pesuwaryantoro (Teknil Sipil UNDIP
2010) sang peraih 4 kali trophy juara nasional sekaligus Ketua Nasafor UNDIP. Dan
selaku Vice Director Nano World Indonesia, Kasto Wijoyo Teguh Guntoro (D3
Instrumentasi dan Elektronika UNDIP 2010) mengatakan, “Banyak orang mengira
bahwa menanokan sebuah material itu susah, tetapi tidak berlaku pada kami di
Organisasi Teknologi Nano khususnya di Indonesia. Bersama nanoteknologi mari
kita tingkatkan teknologi nasional”. Sebagai penutup, ketua tim delagasi
kompetisi HI-GREAT dari UNDIP berpesan untuk terus tingkatkan kreatifitas
melalui karya. Yakinkan bisa, maka anda pasti bisa. Do more creative with tiny materials and catch your dream.
(by:VeeVee).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar