Rabu, 14 November 2012

Kembangkan Nano Teknologi di Sel Surya



PENGEMBANGAN energi baru dan terbarukan memberi inspirasi bagi dua mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip untuk meneliti solar cell (sel surya). Science project karya Singgih Wibowo (21) dan Muslimin (23) itu pun ditetapkan sebagai juara I Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina Regional IV.

Riset yang mereka ulas mengenai pembuatan material CNT:N-doped TiO2 dan Uji Sensitivitasnya untuk Aplikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Menurut keduanya, material tersebut memiliki keunggulan jauh lebih efisien. Material TiO2 hanya dapat menghasilkan elektron dan hole jika diberi sinar UV. Padahal kadar UV di matahari hanya 5 %, oleh karena itu mereka membuat inovasi dengan menambahkan unsur N agar material TiO2 dapat menghasilkan elektron dan hole dengan cahaya tampak. Kadar cahaya tampak adalah 45%, jadi akan menjadi lebih efektif jika TiO2 dapat diaktivasi oleh cahaya tampak.

”Sebagai perbandingan, aktivasi UV dalam sel tenaga surya hanya mampu menyumbang jumlah lima persen. Namun cahaya tampak kadarnya sampai 45%,” terang Singgih.
Mahasiswa Jurusan Fisika tersebut mengatakan, berdasar riset, dasar penambahan unsur nitrogen (N) juga mampu meningkatkan arus listrik. Karena itu, mereka menambahkan unsur N pada material sel surya tersebut. ”Kalau tanpa ditambahkan unsur N, sel tenaga surya hanya mampu mengaktivasi sinar UV. Tapi jika ditambah dengan nitrogen, ternyata bisa mengaktivasi cahaya matahari yang nampak sehingga bisa lebih efisien,” kata Singgih.

Pengikat Elektron

Selain ditambah nitrogen, jelas keduanya, pengembangan sel surya yang efisien itu juga mengaplikasi teknologi nano. CNTs (carbon nanotubes) ditambahkan sebagai pengikat elektron. Fungsi CNTs tersebut sangat penting karena jika elektron tidak diikat dan disimpan dalam CNTs akan terjadi proses rekombinasi (penyatuan elemen) yang akibatnya bisa merugikan.

Harga sel surya di pasaran masih mahal karena menggunakan bahan kepingan silikon yang harus diimpor sehingga menjadi kendala tersendiri dalam pemanfaatan energi alternatif itu. Penggunaan bahan TiO2 harganya relatif terjangkau.

Dekan FSM Dr Muhammad Nur DEA mengatakan, kompetisi science project ini diikuti 37 peserta se-Jateng dan DIY. Singgih dan Muslimin maju mewakili regional IV untuk berkompetisi di tingkat nasional pada 26-27 Oktober di Jakarta. Nur berharap hasil riset mereka bisa keluar sebagai juara nasional dan diaplikasikan sebagai energi alternatif.
”Harapan dari pengembangan sel surya ini besar sekali karena sinar matahari di Indonesia bersinar 8-10 jam. Energi baru dan terbarukan pun baru sekitar enam persen,” pungkasnya. (Hartatik-60) 

Kembangkan Nanoteknologi di Bidang Sipil Mahasiswa UNDIP juarai ICEF 2012



Masuk salah satu 5 besar Finalis Inovasi Bahan Bangunan Tingkat Nasional yang di selenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) itu sensasi yang luar biasa bagi saya selaku ketua tim. Bagaimana tidak sensasional para finalis yang hadir dan terpilih menurut saya kompetitor yang semuanya punya potensi menjadi juara untuk bisa mengharumkan nama almamater mereka masing masing. Bayangkan saja kontestan yang daftar sampai tembus 150 kontestan tim seluruh indonesia untuk selanjutnya di saring 5 besar finalis.
Tanggal 8 November 2012 awal keberangkatan kami teman teman 1 tim Generasi Sinergi Universitas Diponegoro Semarang untuk menghadiri Presentasi Finalis 5 Besar Inovasi Bahan Bangunan yang di selenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan IPB. Saya Imam Pesuwaryantoro selaku ketua tim dari Jurusan Teknik Sipil, rekan tim saya Mahfud Affandi selaku anggota tim dari Jurusan Teknik Lingkungan dan Glar Donia Deni dari Jurusan Kimia Murni. Memang banyak analisa di internal 1 tim Generasi Sinergi Undip tapi ya memang begitu untuk bisa memperoleh analisa dengan perfomansi aplikasi teknologi tepat guna yang maksimal.
Tgl 9 November 2012 sesampainya di kota hujan Bogor kami 1 tim Generasi Sinergi Undip langsung di sambut panitia ICEF kategori Inovasi Bahan Bangunan ke hotel penginapan untuk istirahat dan mandi untuk selanjutnya menghadiri technical meeting serangkaian acara hari-H pada tanggal 10 – 11 November 2012. Malam harinya kita techmeet dulu dengan panitia ICEF kategori Inovasi Bahan Bangunan beserta finalis 5 besar lainnya yang tampak antusias mendengarkan serangkaian run down acara. Teman teman yang lolos inovasi bahan bangunan di antara lain ada dari tim Universitas Gunadarma dengan 2 delegasi tim yang lolos, tim Politeknik Negeri Jakarta 1 delegasi, tim Universitas Udayana Bali 1 delegasi, dan tim kami dari Universitas Diponegoro Semarang 1 delegasi.
Tgl 10 November 2012 masuk ke tahapan Presentasi Finalis 5 Besar Inovasi Bahan Bangunan beserta pengujian kuat tekan di laboratorium Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan IPB. Presentasi pertama di mulai dari tim Universitas Gunadarma I dengan judul yang mereka angkat tentang Pemanfaatan Kotoran Hewan dan Abu Ampas Tebu sebagai Aplikasi Bata Ringan, presentasi kedua di lanjutkan oleh tim dari Universitas Udayana dengan judul pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai bahan tambah semen pengikat dan pengisi filler pada aplikasi beton ringan aerasi, di lanjutkan presentasi ke 3 dari tim Politeknik Negeri Jakarta dengan judul Pemanfaatan Batok Kelapa sebagai Agregat Buatan untuk Aplikasi Beton DaurUlang, setelah itu tim dari Universitas Gunadarma II dengan judul Pemanfaatan Abu Ampas Tebu dan Limbah Styrofoamsebagai Aplikasi Dinding Kedap Suara, dan yang terakhir presentasi dari tim kami, Generasi Sinergi Undip dengan judulBatako Jenaka “Batako Jerami Nanotechnology Anti Bakteri Kreasi Anak Bangsa”.