JAKARTA – Pemerintah berupaya dalam tiga tahun ke depan teknologi industri nano akan siap untuk dipasarkan.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi yang dijumpai saat menghadiri Ritech Expo 2010 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/8/2010).
“Minimal dari empat sektor pengembangan nano ini, sudah ada yang dapat dimanfaatkan industri dalam 3 tahun,” ujarnya.
Empat sektor tersebut, sama halnya dengan yang dilontarkan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Suryapranata, adalah pangan, energi, Information and Communication Technology (ICT), dan transportasi.
Namun menurut Dedi, keempat fokus utama pemerintah itu adalah tekstil, keramik, kimia, dan pangan. Sedangkan untuk ICT dinilai masih terlalu jauh.
Untuk bisa dimanfaatkan dalam industri, teknologi nano di Indonesia masih membutuhkan penelitian lebih jauh. Saat ini pemerintah sedang mengembangkan riset teknologi nano untuk industri yang bekerja sama dengan Mesir. Setelah itu menurut Dedi pemerintah juga harus melakukan uji komersialisasi.
“Tahun 2011 ini Pemerintah dengan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) akan mengembangkan uji komersialisasi dari hasil lab itu,” tambahnya.
Dalam hal pengembangan teknologi nano, pemerintah juga harus mempunyai andil besar dalam pengembangannya.
“Yang harus dibangun pemerintah, bagaimana mengintermediasi antara industri dan dunia riset. Industri ini sangat dinamis sehingga harus diketahui apa yang dibutuhkan oleh pasar. Mau tidak mau, semua kebutuhan harus berbasis inovasi,” tambah Menristek.
sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/08/20/56/365022/industri-nano-teknologi-sentuh-4-sektor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar