Pengalaman
PIMANS ke-26 yang sangat menarik dan menyenangkan, setelah disambut oleh Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan saat pembukaan PIMNAS. Kami satu tim yang bernama Tim
NAS tidak menyangka PIMNAS semeriah ini. Tim NAS disini bukan merupakan
kontingen Indonesia untuk membela Indonesia dalam bermain bola, tetapi Tim NAS
merupakan Tim Nano Auto Scanning yang membela Undip pada PIMNAS ke-26. Kami
sangat senang setelah mendapatkan pengumuman bahwa Tim NAS mendapatkan dua buah
medali yaitu medali Emas dan medali Perak. Bukan perkara mudah untuk menyabet
medali saat PIMNAS mengingat jarang sekali mahasiswa Undip pada khususnya mampu
menyabet dua medali sekaligus.
Pesaing
terberat Tim NAS dari ITS mengingatdi ITS kencangnya dukungan dari birokrasi
untuk pengembangan PKM. Pendanaan dari Dikti yang cukup telat sedangkan dana
pinjaman dari universitas yang cukup untuk beli pulsa saja membuat Tim NAS
pusing untuk mendapatkan pinjaman dana. Akhirnya Tim NAS mendapatkan dana dari
pinjaman orang tua masing-masing. Pinjaman dana dari orang tua membuat tanggung
jawab kami sebagai anak cukup besar untuk mengukir prestasi sehingga dana
pinjaman orang tua pun tidak akan disia-siakan. Tidak mudah mengembangkan teknologi
yang mampu bersaing di kancah nasional mengingat minimnya anggaran dana dan
juga dukungan laboratorium sehingga kami sadar betul kekurangan tersebut dengan
sebuah solusi. Solusi tersebut adalah membuat mini lab yang ada disalah satu
kost personil Tim NAS.
Mini
lab yang memenuhi standar nasional dan berprestasi nasional. Lab kami memiliki
beberapa peralatan yang penting seperti peralatan kimia, fisika, elektro, mesin
dan instrumentasi. Lab yang dikatakan lab terpadu ini, kami dari Tim NAS
membuat dua PKM dan salah satunya menjadi juara PIMNAS. Kami dari Tim NAS
berkomitmen untuk kuliah S-2, oleh karena itu prestasi menjadi harga mati untuk
bisa meraih cita-cita tersebut. Setiap selesai kuliah kami lebur hingga malam
untuk melakukan penelitian dan inovasi teknologi yang berupa PKM ataupun non
PKM. Tujuannya adalah agar terciptanya SDM yang unggul dan juga berdaya saing
nasional. Kami dari Tim NAS berencana
untuk menjejakan kaki yang lebih tinggi lagi di kancah internasional. Dalam
mewujudkan impian itu maka perlu perjuangan yang lebih keras lagi dan
pengorbanan lebih dalam.Pesan Tim NAS untuk mahasiswa Undip agar terus mengukir
prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Foto sambutan Bapak Rektor & PRIII UNDIP
Kami dari Tim NAS yang beranggotakan 3 personil
diantaranya Andri Wibowo (Teknik Elektro) biasa dipanggil Pepeng ( kepala biro technopreneur NASAFOR), Glar Donia Deni (Kimia Murni) biasa dipanggil Doni (kepala divisi nano material NASAFOR) , Kasto
Wijoyo Teguh Guntoro (D-3 Insel) biasa dipanggil Gunpay(dewan konsultan NASAFOR & vice President Director Nano World Indonesia). Susunan formasi ini didapat cukup lama bahkan
jauh sebelum penyusunan proposal PKM. Kami pertma kali riset membuat auto
scanning 1 dimensi yang dihubungkan langsung ke komputer. Selain itu kami juga
melakukan penelitian nano-kitosan dari cangkang kepiting yang sekarang menjadi
salah satu PKM personil Tim NAS. Agenda penelitian ini memang sudah dicanangkan
biro Technopreneur NASAFOR Undip. NASAFOR merupakan organisasi nano yang baru
dibentuk tanggal 12 November 2011. Selain juara PIMANAS dari NASAFOR banyak
juga menyabet juara dari institusi bergengsi yang lain diantaranya juara 2 Technopreneur
Kemristek, juara 3 RAMP-IPB, Internasional Converence di Prancis, konfrensi
nasional ITB (best inovation), juara 2 Hi-Great Universitas Brawijaya, juara 1
ICEF IPB, juara 2 Greenovation Undip, juara 2 EIA Undip, dsb.
Seminggu sebelum acara PIMNAS dimulai Tim NAS
beserta tim yang lolos PIMNAS sebagai kontingen Undip menuju PIMNAS di karantina
selama 3 hari di Salip Putih, Salatiga. Disana Laskar Diponegoro julukan
kontingen Undip untuk PIMNAS digodog hingga matang dan siap untuk PIMNAS.
Selama karantina Tim NAS dinilai kurang layak untuk mengikuti kegiatan PIMNAS
karena poster dan presentasi dinilai belum siap. Kami dari Tim NAS mendapatkan
julukan “KUDA HITAM” dari Pak Kusyogo saat karantina. Julukan itu yang membuat
kami semakin bersemangat untuk menyambut PIMNAS dengan pikiran yang cerah. Namum kesiapan tim ini dibuktikan ketika PIMNAS di Lombok, tim ini mampu menyabet dua buah
medali yaitu medali emas dari kategori poster dan medali perak dari kategori
presentasi. Ternyata penilaian yang diutarakan selama karantina telah dibantah
lewat prestasi yang ditunjukan Tim NAS selama kegiatan PIMANAS ke-26 di Lombok.